Perkuat Ekonomi Masyarakat, Legislator Dorong Kemen-BUMN Dukung Konservasi Cagar Budaya

24-02-2023 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka saat pertemuan dengan mitra kerja Komisi VI DPR RI dalam Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI ke Provinsi DIY, Rabu (22/2/2023). Foto: Tiara/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka mendorong Kementerian BUMN RI untuk dapat memberikan dukungan terhadap upaya untuk melindungi atau mengkonservasi cagar budaya yang ada di seluruh Indonesia, terkhusus di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Menurutnya, konservasi cagar budaya penting dilakukan guna mendorong terwujudnya national heritage yang tentu akan berpengaruh pada peningkatan ekonomi bagi masyarakat di sekitar cagar budaya. 

 

"Saya mohon dukungan dan kontibusi dari Kementerian BUMN RI terhadap beberapa cagar budaya di Indonesia yang memiliki nilai historis dan religi yang kuat, sama-sama kita berjuang untuk menjadikannya national heritage. Ini penting agar NKRI terap memiliki identitas dan karakter nasional yang lebih kuat. Tentu seiring dengan terwujudnya hal tersebut diharapkan ada peningkatan ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya," jelas Rieke saat pertemuan dengan mitra kerja Komisi VI DPR RI dalam Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI ke Provinsi DIY, Rabu (22/2/2023). 

 

Lebih lanjut, Politisi PDIP itu meminta penguatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah daerah dengan dukungan dari pemerintah pusat secara terintegrasi di dalam penataan tempat wisata dengan nilai sejarah dan religi. Diharapkan pula, dukungan tersebut tidak hanya di DIY tapi juga yang ada di seluruh Indonesia. "Kita sedang memperjuangkan objek wisata religi namanya Panembahan Giriloyo. Kita minta untuk dibantu penataannya, termasuk di antaranya ketersediaan listrik bukan hanya di sekitar areal wisata tapi juga di lingkungan sekitarnya. Kami memandang wisata sejarah dan religi ini sangat berarti sehingga penguatannya menjadi penting," ungkap Rieke. 

 

Di sisi lain. Rieke juga mengusulkan dalam pengelolaan kawasan Borobudur, Prambanan, dan Candi Ratu Boko, perlu ada suatu aktivitas yang bisa mengaktivasi budaya-budaya masyarakat desa yang ada di sekitarnya. Sehingga, diharapkan keberadaannya bisa betul-betul memberikan dampak kemanfaatan dari sisi ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat desa, khususnya di Provinsi DIY. 

 

"Kita mengangkat bukan hanya jualan tempatnya tapi ada hal-hal lain yang sebetulnya kalau mau dihitung dari keuntungan ekonomi pada masa yang akan datang juga memiliki dampak yang besar. Misalnya kami usul ada festival semacam lontar atau naskah-naskah kuno di kawasan candi tersebut. Sehingga, dengan adanya kegiatan kebudayaannya, aktivitas seninya, lalu kemudian ada semacam desa seni, semuanya terintegrasi menjadi satu," tutupnya. (tra/rdn)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...